Latest News

Merubah Cara Pandang Musibah...

أَينَما تَكونوا يُدرِككُمُ المَوتُ وَلَو كُنتُم فى بُروجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبهُم حَسَنَةٌ يَقولوا هٰذِهِ مِن عِندِ اللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبهُم سَيِّئَةٌ يَقولوا هٰذِهِ مِن عِندِكَ ۚ قُل كُلٌّ مِن عِندِ اللَّهِ ۖ فَمالِ هٰؤُلاءِ القَومِ لا يَكادونَ يَفقَهونَ حَديثًا ﴿٧٨﴾ ما أَصابَكَ مِن حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَما أَصابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَفسِكَ ۚ وَأَرسَلنٰكَ لِلنّاسِ رَسولًا ۚ وَكَفىٰ بِاللَّهِ شَهيدًا ﴿٧٩﴾ مَن يُطِعِ الرَّسولَ فَقَد أَطاعَ اللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلّىٰ فَما أَرسَلنٰكَ عَلَيهِم حَفيظًا ﴿٨٠﴾

"WAHAI HAMBA-KU, KALIAN SEMUA BERADA DALAM KESESATAN KECUALI ORANG YG KUBERI HIDAYAH..." ( Hadits Qudsi R. Muslim)

Orang yg tidak berusaha menuju hidayah Allah akan tetap dalam kesesatan.

1. Hidayatud dien berupa petunjuk Allah dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
2. Hidayatut Taufiq; ialah keselarasan antara ilmu dengan amal. Betapa banyak orang yg tau Korupsi itu kejahatan tapi tetap saja dilakukan. Tidak sedikit orang yg mengerti keutamaan silaturrahim tapi hidup individualis egois & pelit.

1. Ikhtiyar & upaya mendapat hidayah Ad-Dien ialah dengan berguru & mengamalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah secara benar. Minimal setiap hari membaca Al-Qur'an dan memahami kandungannya.

2. Hidayah At-Taufiq diupayakan dengan selalu memohon kekuatan kepada Allah dan saling menasihati dalam kebajikan dan kesabaran.

ALLAH TIDAK PERNAH MEMBERIKAN KEBURUKAN
SEMUA YG DATANG DARI ALLAH ADALAH KEBAIKAN HATTA MUSIBAH KEMATIAN SEKALIPUN...

Hanya saja kebanyakan orang sudah memvonis dan su-udzan, Allah tidak adil. padahal
Adil itu artinya menerapkan sesuai hukum yang mengatur, sedangkan Allah ialah Sang Maha Pengatur, Berdiri Sendiri tidak ada yang mengatur melebihi Dia. Kaprikornus apapun yg diberikan Allah Pasti Adil...

Perilaku orang munafiq
"Di mana saja kau berada, janjkematian akan mendapat kamu, kendati pun kau di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan bila mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: ""Ini ialah dari sisi Allah"", dan kalau mereka ditimpa sesuatu tragedi mereka mengatakan: ""Ini (datangnya) dari sisi kau (Muhammad)"". Katakanlah: ""Semuanya (datang) dari sisi Allah"". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?" (QS. An-Nisa:78)

Contohnya, Ummu Salamah ketika suaminya meninggal ia mengucapkan Istirja' (INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN) Kami ialah milik Allah dan kami semua akan kembali pada-Nya. Maksud kembali kepada Allah ialah kembali kepada hukum & hidayah-Nya. kemudian Ummu Salamah bersabar dan berdo'a. Maka Allah menggantinya dengan suami yg lebih baik lagi yaitu Rasulullah SAW.

Contoh lainnya, tragedi alam sakit. dlm hadits disebutkan sebagai kifarat (penghapus) dari dosa dan kesalahannya.

ما أَصابَكَ مِن حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَما أَصابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَفسِكَ

(79) Apa saja nikmat kebaikan yang kau peroleh ialah dari Allah, dan apa saja tragedi yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.

Misalnya, Allah memperlihatkan amanah kepemimpinan lengkap dengan cara bagaimana menjadi seorang pemimpin, mulai pemimpin rumah tangga sampai negara. Jika tidak sesuai dengan hukum Allah dalam memimpin, tunggulah kehancurannya.

Misalnya, Allah memperlihatkan harta kekayaan lengkap dengan cara mendapat dan medistribusikannya. Jika sejalan dengan hukum Allah, hidup menjadi berkah dan bahagia. Tapi bila tidak, tunggulah kehancurannya.

MAKA KETIKA TERJADI MUSIBAH KEBURUKAN, SALAH SENDIRI... KENAPA TIDAK BERPEGANG TEGUH PADA ATURAN ALLAH DAN SUNNAH RASULULLAH SAW.

(80) Barang siapa yang menaati Rasul itu, bahwasanya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

Sungguh Benar Kata Abu Bakar "CUKUP ALLAH & RASUL-NYA" PASTI HIDUP BAHAGIA...

وَأَطيعُوا اللَّهَ وَالرَّسولَ لَعَلَّكُم تُرحَمونَ ﴿١٣٢﴾

Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kau diberi rahmat. (QS.Ali 'Imran:132)

Disarikan dari taushiyah bulanan keluarga Cipaku


KIAMAT, ORANG SESAT & DOSA PEMIMPIN
Bagikan
Min pukul 19:02 | Sunting Catatan | Hapus
يَسـَٔلُكَ النّاسُ عَنِ السّاعَةِ ۖ قُل إِنَّما عِلمُها عِندَ اللَّهِ ۚ وَما يُدريكَ لَعَلَّ السّاعَةَ تَكونُ قَريبًا ﴿٦٣﴾ إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الكٰفِرينَ وَأَعَدَّ لَهُم سَعيرًا ﴿٦٤﴾ خٰلِدينَ فيها أَبَدًا ۖ لا يَجِدونَ وَلِيًّا وَلا نَصيرًا ﴿٦٥﴾ يَومَ تُقَلَّبُ وُجوهُهُم فِى النّارِ يَقولونَ يٰلَيتَنا أَطَعنَا اللَّهَ وَأَطَعنَا الرَّسولا۠ ﴿٦٦﴾ وَقالوا رَبَّنا إِنّا أَطَعنا سادَتَنا وَكُبَراءَنا فَأَضَلّونَا السَّبيلا۠ ﴿٦٧﴾ رَبَّنا ءاتِهِم ضِعفَينِ مِنَ العَذابِ وَالعَنهُم لَعنًا كَبيرًا ﴿٦٨﴾ يٰأَيُّهَا الَّذينَ ءامَنوا لا تَكونوا كَالَّذينَ ءاذَوا موسىٰ فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمّا قالوا ۚ وَكانَ عِندَ اللَّهِ وَجيهًا ﴿٦٩﴾

(63) "Manusia bertanya kepadamu perihal hari berbangkit. Katakanlah: ""Sesungguhnya pengetahuan perihal hari berbangkit itu hanya di sisi Allah"". Dan tahukah kau (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah akrab waktunya."

(64) Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka),

(65) "mereka infinit di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong."

(66) "Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: ""Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul""."

(67) "Dan mereka berkata: ""Ya Tuhan kami, bahwasanya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, kemudian mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)." (68) "Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar""."

(69) "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau menjadi menyerupai orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan ialah beliau seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah."

(QS. Al-Ahzab 63-69)

TAK ADA LAGI JALAN KELUAR SELAIN HANYA DENGAN KEMBALI TAAT KEPADA ALLAH & MENELADANI SUNNAH RASULULLAH SAW.

(70) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kau kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,

ومن يطع اللّه ورسوله فقد فاز فوزاً عظيماً

Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya beliau akan mendapat kesuksesan yg gemilang...
( Al Ahzab, 33 : 70 - 71 )

“ Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul ( Muhammad ) , maka mereka bersama – sama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari para nabi , shiddiqiin , syuhada , dan orang-orang saleh dan mereka itulah sobat yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu ialah karunia dari Allah dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui. “ ( An Nisaa’ , 4 : 69 – 70 )

“ Dan Barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya , maka mereka itulah orang-orang yang menang.” ( An Nuur , 24 : 47 – 52 - 53 ) ,


JIKA RAHMAT ALLAH YG KAU CARI, HANYA INI JALANNYA;

“ Dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya ( bertaqwa ) semoga kau diberi rahmat.” ( Aali’Imraan , 3 : 132)

Arti dan makna kata rahmat
Jika merujuk tafsir Al-Qur’an, kata rahmat yang tersirat mengindikasikan banyak arti, contohnya ;

1.(QS. al-Isra[17]:28), bila kau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhan mu yang kau harapkan.
Kata rahmat sanggup bermakna Rezeki

2. (QS. Hud [11]:9), bila kami rasakan kepada insan suatu rahmat dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut darinya, pastilah beliau menjadi frustasi dan lagi tidak berterima kasih.
Kata rahmat sanggup bermakna Nikmat

3. (QS. Asy-Syura[42]:28), Dia-lah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebutkan rahmat-Nya.
Kata rahmat sanggup bermakna Hujan

4. (QS. az-Zukhruf [43]:32), Apa mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan mu? Kami telah memilih antara penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat semoga sebagian mereka sanggup mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhan mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
Kata rahmat bermakna Risalah Kenabian.

Prof.Dr. Muhammad Mutawali dalam bukunya tafsir Asy-Sya’rawi ;

“Allah SWT disebut Dzat Yang Maha Penyayang di dunia alasannya banyaknya makhluk Allah yang tercakup oleh sifat rahmat-Nya ini.
Rahmat Allah SWT di dunia berlaku umum kepada makhluk-Nya, baik orang mukmin, pelaku maksiat, maupun orang kafir. Di dunia Allah SWT memenuhi semua kebutuhan mereka secara merata tanpa memperhitungkan dosa-dosa mereka. Dia memberi rezeki dan ampunan kepada mukmin dan non-mukmin.
Dengan demikian, semua insan di dunia mendapat rahmat-Nya tanpa memandang apakah mereka beriman atau tidak. Akan tetapi, di darul abadi Allah SWT hanya memperlihatkan rahmat kepada orang mukmin saja, sedangkan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik tidak akan memperoleh Rahmat-Nya.
Oleh kesudahannya peserta rahmat di darul abadi jumlahnya lebih kecil bila dibandingkan ketika berada di dunia.

Dalam Ensiklopedia Ar-Rahman Ar-Rahim, kata rahmat dari segi bentuknya, berarti suatu ungkapan dari sekumpulan perasaan yang mempunyai korelasi yang tidak terputuskan (saling bekerjasama erat) ketika menghadapi suatu peristiwa atau orang tertentu. Dengan demikian klarifikasi diatas mengantarkan kita pada adanya sifat perasaan dalam diri manusia.

Pertanyaannya, “ apa yang dimaksud dengan perasaan ? ”

Jawabannya, perasaan ialah suatu emosi yang muncul sebagai hasil dari proses kimiawi dalam otak manusia.

Pertanyaan berikutnya, “ apakah yang disebut dengan otak ? ”

Jawabannya, otak ialah sebuah laboratorium kimia yang rumit.

Pertanyaan berikutnya, “ apa yang disebut dengan laboratorium kimia (yang terjadi dalam otak manusia) ? ”

Jawabannya, suatu piranti lunak yang menjadi inti dari segala perubahan (transformasi) kimiawi yang terjadi terus menerus tanpa henti dengan kerja yang sangat menakjubkan. Aktivitas ini menghasilkan pemikiran, perasaan takut, ambisi, cita-cita, rencana dan lain sebagainya.

Maka bahwasanya Allah SWT telah membuat kehidupan di atas bumi ini dengan rahmat-Nya, dan berkat rahmat-Nya pula kehidupan terus berjalan, sehingga sekalipun bumi ini kering dan tandus, maka berkat rahmat-Nya hujanpun turun sebagai sumber kehidupan dan anugerah-Nya.
Kehidupan diatas muka bumi ini sama dengan kehidupan di dalam hati. Allah telah membuat hati, kemudian Dia menghiasinya dengan keindahan Rahmat-Nya.

(QS.at-Tin [95]:4), Sesungguhnya Kami telah membuat insan dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

Allah SWT meninggikan derajat insan dengan memperlihatkan nya logika dan hikmah, mengistimewakan nya dengan penglihatan yang baik, dan bentuk badan yang indah, mengakibatkan struktur tubuhnya berfungsi dengan aturan-aturan yang serasi dan penuh keindahan.

Contoh paling utama orang yang mendapat rahmat Allah SWT, ialah Nabi Muhammad.
Dalam Al-Qur’an difirmankan bahwa alasannya Beliau mendapat rahmat Allah, maka Beliau itu lemah-lembut dan penuh pengertian kepada sekalian orang sekeliling Beliau. Tanpa pernah memperlihatkan perilaku garang dan bengis kepada mereka.

(QS. Ali-Imran[3]:159), Maka dengan rahmat Allah, engkau ( Muhammad ) berlaku lemah lembut kepada mereka. Kalau seandainya engkau itu bengis dan keras hati, maka tentulah mereka akan buyar dari sekeliling engkau.

Oleh alasannya itu Nabi diperintahkan Tuhan untuk mengajak mereka bermusyawarah dalam membuat keputusan-keputusan bersama, dan perintah Tuhan itu Beliau laksanakan dengan teguh dan setia.

NB : Tulisan ini, ialah inti sari yang coba disimpulkan dari tiga ( 3 ) sumber, yaitu : 1. Tafsir Al-Qur'an, 2. Tafsir asy-Sya'rawi karya Prof.Dr. Syech Muhammad Mutawali, 3. Raudhah an-Naim fi ma'rifah ar-Rahman ar-Rahim karya Sayyidah Hanan Fathi.
Semoga bermanfaat....

Salam,
Hilman Muchsin


يقول تعالى آمراً عباده المؤمنين بتقواه، وأن يعبدوه عبادة من كأنه يراه، وأن يقولوا قولاً سديداً أي مستقيماً لا اعوجاج فيه ولا انحراف، ووعدهم أنهم إذا فعلوا ذلك أثابهم عليه، بأن يصلح لهم أعمالهم أن يوفقهم للأعمال الصالحة، وأن يغفر لهم الذنوب الماضية، ثم قال تعالى: ومن يطع اللّه ورسوله فقد فاز فوزاً عظيماً وذلك أنه يجار من نار الجحيم، ويصير إلى النعيم المقيم، عن أبي موسى الأشعري قال: صلى بنا رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم صلاة الظهر فلما انصرف أومأ إلينا بيده فجلسنا فقال: (إن اللّه تعالى أمرني أن آمركم أن تتقوا اللّه وتقولوا قولاً سديداً) ثم أتى النساء فقال: (إن اللّه أمرني أن آمركن أن تتقين اللّه وتقلن قولاً سديداً). وعن ابن عباس موقوفاً: (من سره أن يكون أكرم الناس فليتق اللّه، قال عكرمة: القول السديد لا إله إلا اللّه، وقال غيره: السديد الصدق، وقال مجاهد: هو السداد، وقال غيره: هو الصواب، والكل حق.

0 Response to "Merubah Cara Pandang Musibah..."

Total Pageviews