Latest News

Salat Tahajud Sanggup Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Salat Tahajud sanggup meningkatkan kekebalan badan Salat Tahajud sanggup meningkatkan kekebalan tubuh
Salat Tahajud sanggup meningkatkan kekebalan tubuh. Bahkan salat Tahajud yang dijalankan dengan penuh kesungguhan, khusyuk, tepat, ikhlas, dan kontinu sanggup menumbuhkan persepsi dan motivasi konkret dan mengefektifkan coping, respons emosi konkret (positive thinking), juga sanggup menghindarkan reaksi stress.

Demikian dikatakan Dr Mohammad Sholeh, pakar Salat Tahajud dan dosen IAIN Surabaya, yang telah mendapat gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada agenda pasca sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”

“Dari hasil penelitiannya, membuktikan bahwa salat Tahajud sanggup meningkatkan daya tahan badan imunologik dan untuk penyembuhan banyak sekali penyakit,” tegas dia.


Sholat Tahajjud, Stress dan Hormon Kortisol Rendah (Hormon Stress)

Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan. Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00–3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol (hormon stress) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika).

Apa yang terjadi? Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud sholat tahajjud dengan rutin dan tulus mempunyai kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menerangkan mereka mempunyai ketahanan badan yang berpengaruh dan kemampuan individu yang tangguh sehingga bisa menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.

Hormon kortisol yaitu salah satu hormon stress. Kadar hormon ini semakin meninggi saat kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih gampang berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat menurun. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat atau derajat stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol mempunyai kadar tertinggi di waktu tengah malam sampai waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).

Stress dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman kini ini. Stress bersama-sama keadaan yang konkret bagi kita bila dipakai dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga mengganggu sistem kekebalan badan yang hasilnya mengakibatkan kita gampang terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degeneratif kronis (kanker, diabetes, rematik dan lain-lain).

Dijelaskan, Salat Tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, khusyu’ dan istikhomah sanggup menurunkan sekresi hormone kortisol. Dan dengan sholat tahajjud akan bisa membuat abjad gres serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan mempunyai persepsi dan motivasi yang konkret yang nantinya akan terhindar dari stress. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’ :79 di atas perihal diangkatnya derajat para pelaksana sholat tahajjud ke daerah yang terpuji, Allahu’alam (Allah yang Maha Tahu).

Mengapa harus tengah malam?

Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melaksanakan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail atau sholat malam, alasannya yaitu ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.

Apa diam-diam bangkit di tengah malam untuk sholat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surah al-Muzzammil ayat 6-7, berbunyi :

“Sesungguhnya bangkit di waktu malam, beliau lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”

Dari ayat tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangkit malam. Kedua, bacaan di malam hari mempunyai imbas dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangkit malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang mempunyai niat kuat. Niat yang berpengaruh niscaya didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan tulus dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud yaitu sholat sunnah, InsyaAllah orang yang melaksanakan sholat sunnah yaitu orang yang memang punya niat yang tulus & motivasi yang kuat.

Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “kewajiban”. Sholat tahajjud dilakukan harus sesudah tidur (meskipun sebentar). Lantas apa manfaatnya? Bangun tidur niscaya pikiran kita menjadi lebih segar. Bayangkan dalam 1 hari jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak.

Manusia perlu istirahat. Dan tidur yaitu istirahat yang sangat baik berdasarkan ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran bila Allah berkehendak semoga sholat tahajjud dikerjakan sesudah tidur. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.

Bacaan di malam hari lebih mengensankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih bahagia akan menentukan berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00–4.00, alasannya yaitu bunyi yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup anggun dan jernih, walaupun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, bunyi breaker tidak begitu terperinci alasannya yaitu banyak frekuensi yang mengganggu.

Ini menerangkan bangkit di tengah malam dan bersholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur paruh baya saat berbicara dalam sebuah forum, di mana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan yummy dipandang, mempunyai abjad yang berpengaruh untuk menghipnotis orang yang berinteraksi dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya : “Apa kira-kira diam-diam kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan santun : “Disiplinkan diri dengan ber-sholat tahajjud”.

Meditasi dan Tahajjud

Meditasi berarti keheningan, membisu dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya.

John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melaksanakan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi didalam hutan untuk melaksanakan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.

Banyak dari mereka melaksanakan metode meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah nafas, pergi ke daerah sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, dan CD pencerahan. Bahkan ada yang memakai aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya sekedar untuk bermeditasi saja.

Padahal Allah telah memperlihatkan jalan alternatif kepada kita pada 14 era yang kemudian untuk lebih bersahabat dengan-Nya lewat pelaksanaan sholat malam alasannya yaitu sholat juga salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menimbulkan sholat sebagai kewajiban semata, bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak sholat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita.

Padahal untuk melaksanakan sholat tahajjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangkit di tengah malam kemudian berwudhu (bersuci) secara sederhana berdasarkan rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat, dan sajadah yang bersih.

“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai embel-embel bagimu.Mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke daerah yang terpuji”. (Al Isra’: 79)



Sumber : alhakim.wordpress.com

Salat Tahajud sanggup meningkatkan kekebalan badan Salat Tahajud sanggup meningkatkan kekebalan tubuh

0 Response to "Salat Tahajud Sanggup Meningkatkan Kekebalan Tubuh"

Total Pageviews